Takeshi Castle X

 Takeshi Castle X
Acara Benteng Takeshi (Takeshi Castle) sudah tak asing bagi pemirsa TV di Indonesia ataupun di beberapa negara lainnya. Acara berunsur permainan (game) asal Jepang itu sudah sangat populer di negara asalnya. Dalam acara tersebut para peserta permainan tersebut diharuskan melewati setiap rintangan sebelum akhirnya melawan langsung sang kaisar benteng Takeshi pada rintangan akhir. Dalam cerita saya, Benteng Takeshi X adalah cerita mirip acara aslinya tapi semua rintangan permainannya mengandung unsur sex.

******

Sebelum acara dimulai, Sang Kaisar Benteng Takeshi sempat mengobrol santai dengan panglima perangnya di depan para punggawa, prajurit dan selir-selir yang cantik-cantik.
"Bagaimana persiapan menghadapi para penantang Benteng Takeshi?", tanya kaisar pada panglimanya.
"Beres Yang Mulia, meskipun jumlahnya 100 lebih tapi kami semua sudah siap!", jawab panglima dengan tegas.
"Hei, jangan ngomong beres-beres saja!", tukas sang kaisar.

Seusai semua peserta diuji dari rintangan "jembatan manusia", Sang Kaisar berkomentar lagi setelah menyaksikan dengan terbengong-bengong dan menggeleng-gelengkan kepala saja sepanjang acara itu.
"Ck, ck, ck.. benar-benar seru, kamu memang panglimaku yang hebat, bisa merancang rintangan yang heboh", puji Sang Kaisar pada panglimanya.
"Terima kasih Yang Mulia, saya tak mungkin menghadirkan rintangan tanpa pengujian yang seksama", jelas Sang Panglima dengan bangga.
"Jadi memang sudah matang persiapannya ya?", tanya Sang Kaisar.
"Sangat matang Yang Mulia, bahkan minggu lalu saya sudah coba sendiri melewati jembatan manusia itu", jawab Sang Panglima.
"Apa?", tanya Sang Kaisar agak kaget.
"Iya yang mulia, saya sendiri nggak sampai lewat setengah dari jembatan itu, setelah itu masih harus istirahat 3 hari 3 malam, semua itu demi Benteng Takeshi", kata Sang Panglima.
"Wah, kamu cari-cari alasan saja agar tak kuhukum karena bolos kerja. Tahukah kamu bahwa bendahara Benteng Takeshi sudah kuminta untuk memotong gajimu!", kata Sang Kaisar.
"Mm.., Maaf Yang Mulia, bulan lalu Komandan Sakurata juga bersenang-senang dengan para wanita di lokalisasi belakang Benteng Takeshi selama 5 hari hingga bolos kerja, tapi gajinya tidak dipotong", protes Sang Panglima.
"Bego kamu! Dia tidak kupotong gajinya karena bersenang-senangnya juga mengajak aku sedangkan kamu bersenang-senang sendiri!", kata Sang Kaisar sambil kembali memukul-mukulkan kipas yang dibawanya pada kepala panglimanya itu. Kali ini Sang Panglima hanya menggerutu dalam hati dan tak berani menentangnya lagi.

"Oke, sekarang bagaimana laporannya dari rintangan tadi?", tanya Sang Kaisar.
"Yang mulia, rintangan tadi menyisakan 4 peserta, 2 pria dan 2 wanita", jawab Sang Panglima.
"Bagus! Selanjutnya rintangan apa lagi yang harus dihadapi oleh sisa peserta itu?", tanya Sang Kaisar.
"Setelah ini mereka akan dihadapkan oleh sebuah rintangan yang lebih berat lagi Yang Mulia", jawab Sang Panglima.
"Begitu ya! Tolong kamu jelaskan karena pemirsa pasti juga ingin tahu!", kata Sang Kaisar.
"Begini Yang Mulia, rintangan ini telah kami rancang berdasarkan konsultasi para punggawa Benteng Takeshi dengan seorang ahli bergelar doktor dalam bidang pornografi dan baru-baru ini menjadi penulis di situs sumbercerita.com", jelas Sang Panglima.
"Wah.., menarik juga, itu juga situs favorit saya, hampir tiap malam sebelum tidur saya pasti menyempatkan membaca 10-20 cerita di dalamnya", kata Sang Kaisar.
"Wah, rupanya para pemirsa sudah tidak sabar lagi, kita lanjutkan saja pada rintangan berikutnya, yang pasti lebih seru", kata Sang Kaisar.
"Baik Yang Mulia, mari kita saksikan saja!", jawab Sang Panglima.

Babak Penyisihan Terakhir

Pada rintangan ini para peserta diharuskan untuk memberikan kepuasan sex pada lawan mainnya. Peserta diberi waktu selama 3 jam untuk memuaskan sebanyak-banyaknya lawan mainnya. Lawan mainnya telah disiapkan oleh punggawa Benteng Takeshi dan bisa dipilih oleh peserta. Bagi calon lawan main yang telah terpilih oleh seorang peserta, tak boleh dipilih lagi oleh peserta lainnya.

Peserta dituntut untuk jeli dalam memilih lawan mainnya karena sebagian dari mereka ada yang impoten, frigid, dan ada pula yang memiliki penyimpangan seksual. Juri dari permainan ini adalah lawan main dari peserta itu sendiri. Karena setiap kali peserta menyudahi permainan seksnya dengan lawan mainnya, maka lawan mainnya akan memberinya nilai antara 1 sampai dengan 5. Pemain dengan nilai tertinggi akan dianggap sebagai pemenang. Jadi tak hanya kuantitas tapi kualitas permainan seks peserta juga jadi ujian bagi peserta.

Empat peserta yang tersisa tengah bersiap-siap di kamarnya masing-masing. Bentuk dan isi masing-masing kamar tersebut sama persis, yaitu sebuah ranjang spring bed king size, sofa, meja, kulkas dengan berbagai soft drink dari sponsor dan kamar mandi yang lengkap dengan bath tub dan shower. Masing-masing kamar peserta juga telah dipasangi beberapa kamera.

Sebuah area yang luas juga telah penuh terisi 200 calon lawan main, 100 pria dan 100 wanita. Mereka berumur antara 18 tahun hingga 60 tahun. Sebuah ruangan kosong yang berisi beberapa peralatan elektronik juga telah disiapkan para punggawa Benteng Takeshi sebagai tempat pooling nilai bagi lawan main yang telah dipuaskan oleh peserta. Sang Kaisar dan para punggawa serta pemirsa akan menyaksikan adegan tanpa sensor dari permainan ini melalui layar TV raksasa.

Sebelum permainan dimulai, para peserta telah berdiri di depan kamarnya masing-masing. Dengan didampingi oleh komandan Hayato, mereka memperkenalkan diri satu persatu.
Peserta #1: "Saya ibu rumah tangga tapi bekas bintang porno, usia 37 tahun"
Peserta #2: "Profesi saya gigolo profesional, usia 26 tahun"
Peserta #3: "Saya web admin dari beberapa situs porno, usia 30 tahun"
Peserta #4: "Saya masih gadis, freelancer, usia 24 tahun"

Bel tanda mulai telah berbunyi, keempat peserta langsung berlari ke area pemilihan calon lawan mainnya. Peserta #1 langsung memilih pemuda belia dan dibawanya ke kamar. Peserta #2 membawa masuk ke kamarnya 2 wanita sekaligus, rupanya ia sangat yakin dengan kemampuannya. Peserta #3 kelihatan tidak terlalu terburu-buru dalam memilih calon mainnya, dan ia akhirnya masuk ke kamarnya dengan seorang wanita yang seumur dengannya. Peserta #4 juga sangat percaya diri dan membawa seorang gadis belia dan seorang pemuda sekaligus. Dukungan para suporter makin ramai seolah acara sepak bola yang seru.

Di dalam kamarnya, peserta #1 langsung melepas kimononya, lalu melucuti pakaian pemuda lawan mainnya. Ia beri sedikit pemanasan dan tak lama kemudian mereka berdua telah bergumul hebat. Selang 5 menit, penis pemuda itu telah berada dalam kuluman bibir peserta #1. Peserta #1 ingin segera menyudahinya dengan memberi sedotan nikmat pada penis pemuda itu. Taktiknya jitu, crot.. crot.. crot selesailah sudah. Sekeluar dari kamar, peserta #1 kembali ke arena pemilihan untuk memilih mangsa berikutnya dan lawan mainnya ke ruang polling. Pemuda itu memberi nilai 4.

Sementara itu peserta #2 tengah memberi genjotan penisnya pada memek seorang lawan mainnya sambil menjilati memek lawan main lainnya. Ia menggilirnya sedemikian rupa hingga 30 menit kemudian kedua lawan mainnya telah menggelimpang tak berdaya. Masing-masing memberinya angka 4, sehingga totalnya 8.

Di kamar lainnya, peserta #3 juga tampak sedang asyik masuk dengan lawan mainnya. Seakan tak terpengaruh oleh berjalannya waktu, ia terus memainkan pinggulnya berirama sambil terus mencumbui bibir dan leher serta terkadang menghisap bagian telinga lawan mainnya. Wanita lawan mainnya benar-benar merasa di atas awang-awang dan akhirnya menggelinjang penuh kenikmatan. Peserta #3 memperoleh nilai sempurna yaitu 5 tapi waktu yang dibutuhkannya hampir 1 jam.

Peserta #4 kali ini dapat dikatakan kurang beruntung. Lawan mainnya yang wanita ternyata bukanlah lesbi seperti perkiraannya dan lawan main prianya ternyata punya fisik yang hebat hingga ia sendiri merasa lemas karena telah orgasme beberapa kali. Nilai total yang diperolehnya hanya 6, 4 dari yang pria dan 2 dari yang wanita.

Satu jam pertama telah lewat. Peserta #1 telah mengumpulkan nilai 12, Peserta #2 memimpin dengan nilai 15, peserta #3 untuk sementara jadi juru kunci dengan nilai 5 dan Peserta #4 nilainya 10.

Bagaikan sebuah lomba dalam suatu bidang olah raga yang sangat menguras tenaga, hampir semua peserta menunjukkan raut muka kelelahan. Bahkan peserta #4 sempat mengistirahatkan dirinya selama 30 menit tanpa mencari pasangan. Hanya peserta #3 saja yang terlihat masih dapat tersenyum setiap kali selesai dan keluar dari kamarnya, ia benar-benar menikmati tanpa beban ataupun ambisi untuk menang. Peserta #1 dan #2 terus bersaing dengan nilai yang ketat. Walau peserta #2 masih memimpin perolehan nilai tapi ia terlalu banyak menguras tenaga.

Permainan telah berlalu selama 2 jam. Peserta #3 dan #4 sama-sama mengumpulkan nilai 15. Peserta #2 masih memimpin dengan nilai 28 disusul peserta #1 dengan nilai 26. Menyelesaikan 1 jam terakhir, peserta #1 dan #2 masih menggunakan strategi yang tetap, yaitu memilih 2 lawan main setiap kali menyelesaikan sebuah permainan. Peserta #4 kelihatan sudah pasrah dan agak ogah-ogahan dalam melanjutkan permainan, tapi kali ini pilihannya tepat. Peserta #3 membuat kejutan dengan memilih 6 wanita sekaligus pada 1 jam terakhir.

Peserta #1 dan #4 yang sama-sama wanita memanfaatkan sisa waktu permainan dengan berusaha menikmatinya. Bagi #4, ia merasa nilainya sudah tak dapat mengejar lagi nilai peserta yang lain dan pilihannya yang terakhir rupanya sesuai dengan harapannya, yaitu seorang wanita yang lesbian. Sementara #4 menggumuli lawan mainnya dengan posisi 69 dan saling menjilati memek, #1 tengah mencari kepuasan dengan seorang pemuda belia. Peserta #1 optimis dapat menyusul nilai peserta #2 bila yang terakhir dapat memperoleh nilai penuh.

Peserta #2 tampaknya merasa grogi dan mulai kehilangan kepercayaan diri seiring dengan kondisi fisiknya yang terlalu diforsir. Keberuntungannya di 1 jam yang tersisa juga tak berpihak padanya. Pilihannya ternyata salah, karena 2 wanita terakhir yang dapat dipilihnya adalah frigid.

Peserta #3 sedang menikmati sisa waktu permainan dengan 6 wanita sekaligus. Ia telanjang di tengah gumulan 6 wanita bugil. Kamarnya penuh dengan suara desahan wanita yang sedang didera kenikmatan yang ia berikan dengan sungguh-sungguh. Semua bagian tubuhnya ia pakai untuk berusaha memuaskan keenam wanita lawan mainnya, penis, mulut, dua tangannya dan kakinya. Tak ada yang dibedakan, tiap wanita lawan mainnya merasakan kesemuanya itu dengan bergantian.

Akhirnya, bel tanda berakhirnya pertandingan berbunyi. Total nilai akhir bagi peserta #4 adalah 20. Peserta #2 benar-benar kecewa dan menundukkan mukanya karena optimisme peserta #1 untuk melampaui peserta #2 menjadi kenyataan, nilainya hanya selisih 1 yaitu 40 dan 39. Tapi peserta #1 tak menyangka bahwa peserta #3 dapat memperoleh tambahan nilai yang spektakuler di akhir lomba hingga akhirnya menyamai nilainya. Keduanya harus membagi hadiah utama. Bagi peserta #3 ia merasa sangat puas dengan hasil itu karena selain memperoleh hadiah ia juga benar-benar menikmati setiap saat dari lomba tersebut. Peserta #1 yang tak mengira mendapat saingan tak terduga merasa agak terhibur setelah memperoleh bisikan dari Kaisar Benteng Takeshi ketika memberinya separoh hadiahnya.

Tamat

Babak Penyisihan Pertama

Telah terdaftar 116 peserta. Semua peserta yang ingin lolos harus dapat menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan soal sex yang diberikan oleh para punggawa Benteng Takeshi. Jumlah peserta yang lolos ke babak selanjutnya ternyata masih 74 orang.

Babak Penyisihan ke-2

Berupa omba mencari kondom dengan merek yang telah ditentukan oleh punggawa Benteng Takeshi. Hal ini tidak mudah karena pilihan kondom yang ada dalam baskom yang disediakan untuk tiap peserta jumlahnya banyak dan bekas dipakai. Babak ini hanya menyisakan 22 peserta untuk melaju ke babak selanjutnya.

Babak Penyisihan ke-3

Babak ini mengharuskan peserta untuk menyebut 10 posisi sex yang dapat dilakukan manusia dalam waktu sesingkat-singkatnya. Babak ini hanya meloloskan 10 peserta tercepat dan 4 diantaranya adalah wanita.

Komentar Sang Kaisar, "Wah rupanya jumlah peserta kali ini dibatasi 10 orang, tapi ada 4 wanita yang lolos untuk menghadapi rintangan berikutnya, sungguh menakjubkan. Apalagi ke empat peserta wanita itu kelihatannya cantik-cantik dan seksi. Mmm.. Panglima.. mana sang panglima?".
Rupanya komentar Sang Kaisar tak didengarkan oleh panglima karena lagi sibuk memelototi tubuh 4 peserta wanita yang telah lolos sambil menggosok-gosok bagian depan kimononya di daerah kemaluannya.
"Ehh.. Ada apa Yang Mulia?", jawab sang panglima tergopoh-gopoh.
"Kamu ini memang panglima kurang ajar, diajak ngomong Sang Kaisar malah sibuk sendiri! Kalau para pemirsa tahu aku bisa malu, tahu..!", bentak Sang Kaisar sambil memukulkan kipas yang dipegangnya pada kepala panglima.
"Iya.. iya.. maaf Yang Mulia, habis peserta wanita yang lolos cakep-cakep sih..", jawab panglima dengan santai dan seenaknya.
"Eh, tapi kamu memang benar. Mmm.. rintangan selanjutnya apa?", tanya Sang Kaisar.
Kali ini panglima tak berani lagi sibuk sendiri dan langsung memberi jawaban atas pertanyaan Sang Kaisar, "Jembatan Manusia, Yang Mulia".
"Baik, mari kita saksikan saja bagaimana para peserta bisa melewati rintangan yang kamu siapkan", kata Sang Kaisar.
"Baik.., baik, yang mulia!", lanjut Sang Panglima.

Babak Penyisihan ke-4

Pada babak ini para peserta diharuskan melewati sebuah jembatan yang penuh oleh para perintang berupa manusia bugil. Para peserta juga harus dalam keadaan bugil selama melewati jembatan itu. Manusia yang berada di jembatan itu merupakan rintangan yang harus dihadapi oleh para peserta.

Rintangan itu bukan sembarang rintangan karena terdiri dari para model yang seksi baik pria maupun wanitanya. Mereka cantik-cantik dan tampan serta memiliki bodi yang aduhai. Peserta yang dianggap lolos adalah peserta yang mampu menahan ejakulasinya selama melewati jembatan itu. Rintangan akan melakukan apa saja agar peserta tidak lolos. Dan bagi peserta yang tidak lolos maka akan diceburkan ke sungai di bawah jembatan tersebut.

Peserta pertama yang melewati jembatan itu adalah pria. Dia berteriak-teriak memberi dirinya sendiri semangat agar lolos dari rintangan ini. Ketika memasuki jembatan itu, penisnya sudah sangat tegang karena menerima sambutan hangat dari para perintang. Baru 5 langkah ia sudah dikerubuti oleh para model wanita.

Peserta itu menggeram berusaha menahan godaan yang diterimanya. Dua cewek perintang mencumbu penisnya secara bergantian, dua orang lagi mencumbu bibir dan bagian tubuh lainnya. Peserta itu sudah terlihat terlalu lemas untuk melangkah lagi, dan ia pun terjengkang. Seorang wanita perintang yang bertubuh sangat bahenol langsung menindihnya dan memasukkan penis peserta itu ke memeknya.

Beberapa saat kemudian wanita itu berdiri melepas cengkeraman memeknya pada penis peserta. Peserta itu kelihatan masih dapat menahan ejakulasinya, tapi sesaat kemudian seorang cewek belia menghisap penisnya dan ia pun tak kuasa lagi menahan hasratnya hingga keluarlah semua spermanya yang selama ini ia tahan. Dalam keadaan masih lemas, beberapa pria menggotongnya dan menceburkannya ke sungai. Gagallah peserta itu, tapi ia kelihatan tak terlalu sedih karena terlihat senyumannya menghias bibirnya ketika keluar dari sungai itu.

Peserta kedua masih pria dan ia kelihatan kalem. Ia melewati seperempat jembatan itu tanpa terlihat tergoda sedikitpun. Penisnya masih tetap belum berdiri walaupun sempat dikulum habis-habisan oleh para perintang wanita. Kelihatannya ia akan lolos dari rintangan ini, tapi ketika ia mencapai setengah dari jembatan itu keadaan berubah. Ketika ia berdesak-desakan dengan para perintang pria, penisnya langsung menegang. Para perintang sadar bahwa peserta itu ternyata adalah gay dan tak seberapa lama kemudian peserta itu pun menyerah oleh kuluman para pria muda tersebut pada penisnya. Peserta itu pun akhirnya juga gagal dan diceburkan ke sungai.

Peserta berikutnya adalah wanita. Dengan malu-malu kucing ia memasuki jembatan itu. Para perintang pria langsung mengerubutinya. Awalnya ia masih mampu menolak dan meronta ketika memeknya akan dimasuki penis para perintang. Tapi para perintang mengubah taktik dengan memperhalus godaannya dengan memberinya jilatan sensual pada seluruh tubuhnya yang dilakukan baik oleh para perintang pria maupun wanita.

Akhirnya di tengah-tengah jembatan, peserta wanita itu menjadi agresif dan binal. Ia tak segan lagi mengulum penis dari para perintang. Lalu beberapa perintang pria yang sudah tak tahan lagi memandikan tubuhnya dengan air mani yang disemprotkan ke arahnya. Peserta itu semakin blingsatan dan mengerang hebat ketika seorang perintang pria dengan penis ukuran raksasa menggendongnya, lalu menancapkan senjatanya pada vagina peserta itu. Peserta wanita itu tampak menggelinjang hebat. Setelah lemas karena orgasmenya, ia pun diceburkan ke sungai karena telah gagal.

Peserta berikutnya masih wanita juga. Dia berumuran 35 tahunan tapi tubuhnya masih sangat seksi. Ia bertipe kalem dan terlihat sangat berpengalaman dalam permainan cinta. Dua perintang pria muda yang menyetubuhinya dengan berbagai gaya ia buat KO. Dan ketika mendapat rintangan dari para perintang wanita, ia bertindak agresif dengan mengulum klitoris para perintang yang menghalangi jalannya. Tiga perintang wanita dengan terpaksa melepaskannya karena mereka telah mencapai orgasme. Terakhir, ia mampu mengelabui seorang perintang pria.

Ketika perintang pria dengan kemaluan besar itu menyetubuhinya di atas jembatan, peserta wanita itu berteriak, "Ahh.. shh.. aku keluar..!".
Karena saking nikmatnya dan mengira peserta di hadapannya telah menyerah, perintang pria itupun mengeluarkan air maninya setelah menerima kuluman dari peserta wanita itu. Ternyata teriakan yang ia keluarkan hanyalah tipuan belaka. Setelah peserta itu berhasil melewati jembatan, ia diperiksa dan di dapati ternyata sebenarnya belum mengalami orgasme, sehingga ia pun dinyatakan lolos dari rintangan ini.

Tiga peserta pria dan seorang peserta wanita berikutnya juga masih gagal menerobos jembatan itu. Bahkan seorang peserta pria harus gagal sebelum langkah pertama di jembatan itu karena telah mengalami ejakulasi hanya dengan melihat kemolekan bodi para perintang wanita. Peserta itu memberi tambahan tontonan yang menarik karena ia telah gagal sebelum masuk jembatan, sehingga ia dapat menghindar dari diceburkan oleh para perintang. Tapi para perintang tetap mengejarnya hingga peserta itu menceburkan dirinya sendiri ke sungai.

Peserta yang tersisa tinggal 3 dan seorang diantaranya adalah wanita. Ketiganya lolos dari rintangan "jembatan manusia" dengan berbagai cara. Seorang peserta yang lolos itu adalah pria yang memang berprofesi sebagai gigolo profesional. Sehingga dengan mudah ia melampaui rintangan itu karena ia memang telah terlatih untuk mengontrol hasratnya.

Seorang pria lagi yang lolos dari rintangan ini adalah seorang bujangan berusia 30 tahunan. Dari fisiknya, tak ada yang mengira bahwa ia dapat lolos. Usahanya untuk lolos dari rintangan ini benar-benar mendapat acungan jempol. Peserta itu adalah pria normal tapi kemauannya yang luar biasa untuk dapat lolos dari rintangan ini dapat mengalahkan kemampuannya yang pas-pasan. Dan bukan pula karena rintangan yang mengendorkan kemampuannya, karena peserta ini tak menerima rintangan yang lebih mudah dibandingkan yang lain, sebaliknya bahkan sebenarnya ia menerima godaan yang lebih.

Awalnya, para wanita yang merintanginya menganggapnya remeh, tapi hingga mereka berkeringat membuatnya ejakulasi dengan berbagai cara, peserta itu masih mampu bertahan. Semua perintang wanita telah mencobanya, baik dengan berbagai goyangan vagina mereka pada penis peserta, maupun dengan berbagai posisi dan cara mereka bersetubuh dengannya. Terlihat bahwa para wanita yang menjadi perintang peserta itu sangat gemas sekali. Setiap kali penis peserta itu akan meledak, ia mampu menahannya sekuat tenaga.

Permainan dari wanita perintang terakhir hampir berhasil membuatnya KO, tapi ternyata sebaliknya malah perintang wanita itu yang orgasme lebih dulu. Dan ia pun dapat merangkak keluar dari jembatan itu dengan menggengam erat-erat penisnya. Setelah melewati akhir dari jembatan itu, penis peserta itu akhirnya meledak juga, crot.. crot.. crot. Tetapi peserta pria itu dianggap berhasil karena sudah melewati jembatan, walaupun akhirnya ia tak mampu menahan keluarnya air maninya yang berwarna putih kental serta banyak hingga lemas.

Peserta terakhir adalah wanita. Kali ini peserta tersebut cukup beruntung karena para perintang terlambat mengantisipasinya. Peserta wanita ini adalah tipe biseksual tapi cenderung lesbi sehingga godaan yang diterimanya dari perintang pria mampu ia lalui dengan mudah. Dan godaan yang diterimanya dari perintang wanita sudah tak seberapa lagi karena dari 2 peserta sebelumnya telah cukup banyak menguras tenaga para perintang wanita ini.

Seusai semua peserta diuji dari rintangan "jembatan manusia", Sang Kaisar berkomentar lagi setelah menyaksikan dengan terbengong-bengong dan menggeleng-gelengkan kepala saja sepanjang acara itu.
"Ck, ck, ck.. benar-benar seru, kamu memang panglimaku yang hebat, bisa merancang rintangan yang heboh", puji Sang Kaisar pada panglimanya.
"Terima kasih Yang Mulia, saya tak mungkin menghadirkan rintangan tanpa pengujian yang seksama", jelas Sang Panglima dengan bangga.
"Jadi memang sudah matang persiapannya ya?", tanya Sang Kaisar.
"Sangat matang Yang Mulia, bahkan minggu lalu saya sudah coba sendiri melewati jembatan manusia itu", jawab Sang Panglima.
"Apa?", tanya Sang Kaisar agak kaget.
"Iya yang mulia, saya sendiri nggak sampai lewat setengah dari jembatan itu, setelah itu masih harus istirahat 3 hari 3 malam, semua itu demi Benteng Takeshi", kata Sang Panglima.
"Wah, kamu cari-cari alasan saja agar tak kuhukum karena bolos kerja. Tahukah kamu bahwa bendahara Benteng Takeshi sudah kuminta untuk memotong gajimu!", kata Sang Kaisar.
"Mm.., Maaf Yang Mulia, bulan lalu Komandan Sakurata juga bersenang-senang dengan para wanita di lokalisasi belakang Benteng Takeshi selama 5 hari hingga bolos kerja, tapi gajinya tidak dipotong", protes Sang Panglima.
"Bego kamu! Dia tidak kupotong gajinya karena bersenang-senangnya juga mengajak aku sedangkan kamu bersenang-senang sendiri!", kata Sang Kaisar sambil kembali memukul-mukulkan kipas yang dibawanya pada kepala panglimanya itu. Kali ini Sang Panglima hanya menggerutu dalam hati dan tak berani menentangnya lagi.

"Oke, sekarang bagaimana laporannya dari rintangan tadi?", tanya Sang Kaisar.
"Yang mulia, rintangan tadi menyisakan 4 peserta, 2 pria dan 2 wanita", jawab Sang Panglima.
"Bagus! Selanjutnya rintangan apa lagi yang harus dihadapi oleh sisa peserta itu?", tanya Sang Kaisar.
"Setelah ini mereka akan dihadapkan oleh sebuah rintangan yang lebih berat lagi Yang Mulia", jawab Sang Panglima.
"Begitu ya! Tolong kamu jelaskan karena pemirsa pasti juga ingin tahu!", kata Sang Kaisar.
"Begini Yang Mulia, rintangan ini telah kami rancang berdasarkan konsultasi para punggawa Benteng Takeshi dengan seorang ahli bergelar doktor dalam bidang pornografi dan baru-baru ini menjadi penulis di situs sumbercerita.com", jelas Sang Panglima.
"Wah.., menarik juga, itu juga situs favorit saya, hampir tiap malam sebelum tidur saya pasti menyempatkan membaca 10-20 cerita di dalamnya", kata Sang Kaisar.
"Wah, rupanya para pemirsa sudah tidak sabar lagi, kita lanjutkan saja pada rintangan berikutnya, yang pasti lebih seru", kata Sang Kaisar.
"Baik Yang Mulia, mari kita saksikan saja!", jawab Sang Panglima.

Babak Penyisihan Terakhir

Pada rintangan ini para peserta diharuskan untuk memberikan kepuasan sex pada lawan mainnya. Peserta diberi waktu selama 3 jam untuk memuaskan sebanyak-banyaknya lawan mainnya. Lawan mainnya telah disiapkan oleh punggawa Benteng Takeshi dan bisa dipilih oleh peserta. Bagi calon lawan main yang telah terpilih oleh seorang peserta, tak boleh dipilih lagi oleh peserta lainnya.

Peserta dituntut untuk jeli dalam memilih lawan mainnya karena sebagian dari mereka ada yang impoten, frigid, dan ada pula yang memiliki penyimpangan seksual. Juri dari permainan ini adalah lawan main dari peserta itu sendiri. Karena setiap kali peserta menyudahi permainan seksnya dengan lawan mainnya, maka lawan mainnya akan memberinya nilai antara 1 sampai dengan 5. Pemain dengan nilai tertinggi akan dianggap sebagai pemenang. Jadi tak hanya kuantitas tapi kualitas permainan seks peserta juga jadi ujian bagi peserta.

Empat peserta yang tersisa tengah bersiap-siap di kamarnya masing-masing. Bentuk dan isi masing-masing kamar tersebut sama persis, yaitu sebuah ranjang spring bed king size, sofa, meja, kulkas dengan berbagai soft drink dari sponsor dan kamar mandi yang lengkap dengan bath tub dan shower. Masing-masing kamar peserta juga telah dipasangi beberapa kamera.

Sebuah area yang luas juga telah penuh terisi 200 calon lawan main, 100 pria dan 100 wanita. Mereka berumur antara 18 tahun hingga 60 tahun. Sebuah ruangan kosong yang berisi beberapa peralatan elektronik juga telah disiapkan para punggawa Benteng Takeshi sebagai tempat pooling nilai bagi lawan main yang telah dipuaskan oleh peserta. Sang Kaisar dan para punggawa serta pemirsa akan menyaksikan adegan tanpa sensor dari permainan ini melalui layar TV raksasa.

Sebelum permainan dimulai, para peserta telah berdiri di depan kamarnya masing-masing. Dengan didampingi oleh komandan Hayato, mereka memperkenalkan diri satu persatu.
Peserta #1: "Saya ibu rumah tangga tapi bekas bintang porno, usia 37 tahun"
Peserta #2: "Profesi saya gigolo profesional, usia 26 tahun"
Peserta #3: "Saya web admin dari beberapa situs porno, usia 30 tahun"
Peserta #4: "Saya masih gadis, freelancer, usia 24 tahun"

Bel tanda mulai telah berbunyi, keempat peserta langsung berlari ke area pemilihan calon lawan mainnya. Peserta #1 langsung memilih pemuda belia dan dibawanya ke kamar. Peserta #2 membawa masuk ke kamarnya 2 wanita sekaligus, rupanya ia sangat yakin dengan kemampuannya. Peserta #3 kelihatan tidak terlalu terburu-buru dalam memilih calon mainnya, dan ia akhirnya masuk ke kamarnya dengan seorang wanita yang seumur dengannya. Peserta #4 juga sangat percaya diri dan membawa seorang gadis belia dan seorang pemuda sekaligus. Dukungan para suporter makin ramai seolah acara sepak bola yang seru.

Di dalam kamarnya, peserta #1 langsung melepas kimononya, lalu melucuti pakaian pemuda lawan mainnya. Ia beri sedikit pemanasan dan tak lama kemudian mereka berdua telah bergumul hebat. Selang 5 menit, penis pemuda itu telah berada dalam kuluman bibir peserta #1. Peserta #1 ingin segera menyudahinya dengan memberi sedotan nikmat pada penis pemuda itu. Taktiknya jitu, crot.. crot.. crot selesailah sudah. Sekeluar dari kamar, peserta #1 kembali ke arena pemilihan untuk memilih mangsa berikutnya dan lawan mainnya ke ruang polling. Pemuda itu memberi nilai 4.

Sementara itu peserta #2 tengah memberi genjotan penisnya pada memek seorang lawan mainnya sambil menjilati memek lawan main lainnya. Ia menggilirnya sedemikian rupa hingga 30 menit kemudian kedua lawan mainnya telah menggelimpang tak berdaya. Masing-masing memberinya angka 4, sehingga totalnya 8.

Di kamar lainnya, peserta #3 juga tampak sedang asyik masuk dengan lawan mainnya. Seakan tak terpengaruh oleh berjalannya waktu, ia terus memainkan pinggulnya berirama sambil terus mencumbui bibir dan leher serta terkadang menghisap bagian telinga lawan mainnya. Wanita lawan mainnya benar-benar merasa di atas awang-awang dan akhirnya menggelinjang penuh kenikmatan. Peserta #3 memperoleh nilai sempurna yaitu 5 tapi waktu yang dibutuhkannya hampir 1 jam.

Peserta #4 kali ini dapat dikatakan kurang beruntung. Lawan mainnya yang wanita ternyata bukanlah lesbi seperti perkiraannya dan lawan main prianya ternyata punya fisik yang hebat hingga ia sendiri merasa lemas karena telah orgasme beberapa kali. Nilai total yang diperolehnya hanya 6, 4 dari yang pria dan 2 dari yang wanita.

Satu jam pertama telah lewat. Peserta #1 telah mengumpulkan nilai 12, Peserta #2 memimpin dengan nilai 15, peserta #3 untuk sementara jadi juru kunci dengan nilai 5 dan Peserta #4 nilainya 10.

Bagaikan sebuah lomba dalam suatu bidang olah raga yang sangat menguras tenaga, hampir semua peserta menunjukkan raut muka kelelahan. Bahkan peserta #4 sempat mengistirahatkan dirinya selama 30 menit tanpa mencari pasangan. Hanya peserta #3 saja yang terlihat masih dapat tersenyum setiap kali selesai dan keluar dari kamarnya, ia benar-benar menikmati tanpa beban ataupun ambisi untuk menang. Peserta #1 dan #2 terus bersaing dengan nilai yang ketat. Walau peserta #2 masih memimpin perolehan nilai tapi ia terlalu banyak menguras tenaga.

Permainan telah berlalu selama 2 jam. Peserta #3 dan #4 sama-sama mengumpulkan nilai 15. Peserta #2 masih memimpin dengan nilai 28 disusul peserta #1 dengan nilai 26. Menyelesaikan 1 jam terakhir, peserta #1 dan #2 masih menggunakan strategi yang tetap, yaitu memilih 2 lawan main setiap kali menyelesaikan sebuah permainan. Peserta #4 kelihatan sudah pasrah dan agak ogah-ogahan dalam melanjutkan permainan, tapi kali ini pilihannya tepat. Peserta #3 membuat kejutan dengan memilih 6 wanita sekaligus pada 1 jam terakhir.

Peserta #1 dan #4 yang sama-sama wanita memanfaatkan sisa waktu permainan dengan berusaha menikmatinya. Bagi #4, ia merasa nilainya sudah tak dapat mengejar lagi nilai peserta yang lain dan pilihannya yang terakhir rupanya sesuai dengan harapannya, yaitu seorang wanita yang lesbian. Sementara #4 menggumuli lawan mainnya dengan posisi 69 dan saling menjilati memek, #1 tengah mencari kepuasan dengan seorang pemuda belia. Peserta #1 optimis dapat menyusul nilai peserta #2 bila yang terakhir dapat memperoleh nilai penuh.

Peserta #2 tampaknya merasa grogi dan mulai kehilangan kepercayaan diri seiring dengan kondisi fisiknya yang terlalu diforsir. Keberuntungannya di 1 jam yang tersisa juga tak berpihak padanya. Pilihannya ternyata salah, karena 2 wanita terakhir yang dapat dipilihnya adalah frigid.

Peserta #3 sedang menikmati sisa waktu permainan dengan 6 wanita sekaligus. Ia telanjang di tengah gumulan 6 wanita bugil. Kamarnya penuh dengan suara desahan wanita yang sedang didera kenikmatan yang ia berikan dengan sungguh-sungguh. Semua bagian tubuhnya ia pakai untuk berusaha memuaskan keenam wanita lawan mainnya, penis, mulut, dua tangannya dan kakinya. Tak ada yang dibedakan, tiap wanita lawan mainnya merasakan kesemuanya itu dengan bergantian.

Akhirnya, bel tanda berakhirnya pertandingan berbunyi. Total nilai akhir bagi peserta #4 adalah 20. Peserta #2 benar-benar kecewa dan menundukkan mukanya karena optimisme peserta #1 untuk melampaui peserta #2 menjadi kenyataan, nilainya hanya selisih 1 yaitu 40 dan 39. Tapi peserta #1 tak menyangka bahwa peserta #3 dapat memperoleh tambahan nilai yang spektakuler di akhir lomba hingga akhirnya menyamai nilainya. Keduanya harus membagi hadiah utama. Bagi peserta #3 ia merasa sangat puas dengan hasil itu karena selain memperoleh hadiah ia juga benar-benar menikmati setiap saat dari lomba tersebut. Peserta #1 yang tak mengira mendapat saingan tak terduga merasa agak terhibur setelah memperoleh bisikan dari Kaisar Benteng Takeshi ketika memberinya separoh hadiahnya.

Tamat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nafsu Karena Melihat Puting Susu Ibuku

Tukang Ojek Yang Beruntung

Selingkuh dengan adik ipar sendiri