Postingan

Menampilkan postingan dengan label Masturbasi

Pacarku Dan Adik-Adiknya

Gambar
Cerita ini berawal ketika aku pacaran dengan Dian. Dian adalah seorang gadis mungil dengan tubuh yang seksi dan dibalut oleh kulit yang putih mulus. Walaupun payudaranya tidak terlalu besar, ya... kira-kira berukuran 34 lah. Selama pacaran, kami belum pernah berhubungan badan. Hanya saja kalau nafsu sudah tidak bisa ditahan, biasanya kami melakukan oral seks. Dian memiliki dua orang adik perempuan yang cantik. Adiknya yang pertama, namanya Elsa, juga mempunyai kulit yang putih mulus. Namun payudaranya jauh lebih besar daripada kakaknya. Menurut kakaknya, ukurannya 36B. Inilah yang selalu menjadi perhatianku kalau aku sedang ngapel ke rumah Dian. Payudaranya yang berayun-ayun kalau sedang berjalan, membuat penisku berdiri tegak karena membayangkan betapa enaknya memegang payudaranya. Sedangkan adiknya yang kedua masih kelas 2 SMP. Namanya Agnes. Tidak seperti kedua kakaknya, kulitnya berwarna sawo matang. Tubuhnya semampai seperti seorang model cat walk. Payudaranya baru tumbuh. Sehingg

Perjakaku lenyap di tangan tukang pijat

Gambar
Perjakaku lenyap di tangan tukang pijat Sebagai seorang konsultan aku sering pergi keluar kota dan menginap di hotel bisa sampai berbulan-bulan lamanya. Seringnya menginap sekamar bareng dengan anggota tim lainnya namun kadang juga menginap sendirian. Pekerjaanku yang bersifat projek jelas sering menuntut waktu ekstra dan kerja keras sehingga membuatku mengalami keletihan baik fisik dan mental. Kalau sudah begitu aku segera mencari tukang pijat untuk mengendorkan urat saraf yang telah amat tegangnya. Giliranku kali ini mendapatkan projek di kota B yang berhawa sejuk dan merupakan kota idolaku. Dulu aku sempat lama berdiam di kota ini ketika kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di negeri ini. Sebagaimana projek-projek lain yang sering kukerjakan maka tidak ada perkecualian projek ini juga menuntut energi dan pikiran ekstra keras karena ketatnya jadwal. Salah satu hal yang menyebalkan di kota ini adalah masalah taxi yang buruk kondisinya dan lagi jarang mau menggunakan argo sehi

Moci, simpanseku tersayang

Gambar
Moci, simpanseku tersayang Namaku Herlin. Aku adalah seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan jasa kontraktor di Sorong, Irian Jaya. Ibuku dari Solo dan Papa dari Manado. Sudah hampir 4 tahunan aku tinggal di Sorong, Irian Jaya. Tadinya aku ikut suamiku yang kebetulan Pegawai Negeri di Dinas Kehutanan yang dipindahkan bertugas di Sorong. Eh, dari pada menganggur, aku melamar kerja dan diterima, setahun setelah kami pindah. Mas Johan, suamiku pun tidak keberatan kalau aku bekerja. Hitung-hitung cari pengalaman, katanya. Kisahku ini mungkin agak menggelikan dan menjijikan, tetapi ini bukan basa-basi loh..! Di kota yang terbilang indah tetapi sepi ini, aku mempunyai seorang teman akrab, Susan namanya. Susan itu istri Marcel, teman sekantor suamiku. Nah, jika suamiku dan Marcel sedang tugas di luar Sorong, biasanya Susan menginap di rumahku. Atau kadang aku yang menginap di rumahnya. Kami pun jadi sangat akrab seperti saudara. Maklum, kami juga sama-sama belum dikaruniai anak, jadi rasa

Imajinasiku

Gambar
 Imajinasiku Gila nggak! Yang mengirim email untukku ternyata kebanyakan usianya masih balita (bawah usia dua puluh lima tahun), berari [MA] kebanyakan memang dibaca oleh anak imut-imut seusia mereka. Bagaimana aku tahu? Dari sebagian besar email yang masuk memang kubalas semua dengan mencantumkan persyaratannya, mereka bukannya memenuhi persyaratanku tapi malah mundur teratur. Mundur sich tidak masalah, namun rata-rata dari mereka tetap nekad mengontak saya walau tanpa memenuhi persyaratannya. Eeh, malah pada nekad ngajak ML segala, gila nich anak, pikirku, HP saja pulsa masih minta orang tua kok berani-beraninya ngajak ML? Emangnya kalau aku mau sungguhan apakah aku juga yang harus bayar hotelnya? Wah gawat, pikirku. Tapi terus terang dalam benakku, aku sempat berpikir juga, bagaimana rasanya aku melakukan ML dengan anak yang usianya belasan tahun? Seandainya ada anak yang usianya belum 20 tahun dan ternyata mampu memenuhi syarat dariku untuk berkenalan, kemudian seandainya kami bert

Sang pencuri celana dalam

Gambar
 Sang pencuri celana dalam Sebut saja aku Tanto. Pencuri? Ah sebenarnya bukan! Aku hanya bermaksud 'pinjam' tetapi kadang tidak bisa mengembalikan! Aneh bukan? Tetapi tetap saja sang empunya menuduhku pencuri! Celana dalam lagi.. Duh mungkin kalo dilihat sisi baiknya lebih baik daripada jadi pemerkosa.. Ah dasar pencuri selalu membela diri! Sejak usia remaja aku punya kebiasaan (sedikit) aneh, yaitu menjadi penikmat celana dalam bekas pakai dengan bahasa kerennya 'used panties', atau celana dalam kotor alias 'dirty panty' wanita. Tetapi aku juga pemilih, artinya tidak semua celana bekas pasti aku cumbui, nggak seru dong!! Bisa-bisa yang di sampah juga mau! Nggaklah.. Aku hanya mau celana dalam yang jelas pemiliknya dan aku juga menyukai pemiliknya, bisa jadi suka karena seksinya, manisnya, pokoknya asal suka aja atau paling tidak bisa mendugalah bahwa si empunya pasti kusukai, misalkan di suatu rumah yang isinya terdapat cewek-cewek seksi yang semuanya aku suka,

Terapi nikmat

Gambar
Terapi nikmat Panggil saja nama saya Ivan, seorang wanita. Umur kepala 2. Tinggal di Jakarta dan masih kuliah di salah satu PTS. Dari penampakan luar saya termasuk orang yang biasa saja seperti orang lain. Wajah tidak cantik, juga tidak jelek. Body proporsional. Satu kekurangan saya yang saya akui, yaitu sangat takut untuk mengenal cowok, dan sampai membayangkan untuk menikah. Apalagi untuk mengenal urusan seks. Ini disebabkan pengalaman kecilku dulu yang akibatnya sampai sekarang masih membekas. Sebagai latar belakang, ada baiknya saya menceritakan sedikit pengalaman itu. Pada waktu masih balita, saya masih tidur satu kamar dengan ke dua orangtua saya, meskipun tidak satu ranjang. Pada suatu malam, selagi tidur saya terbangun mendengar rintihan Mama diselingi oleh bentakan Papa. Mama tampaknya seperti sedang disiksa oleh Papa. Mama ditindih dan dipukul oleh Papa, sehingga Mama nampak sangat kesakitan dan menderita. Semua kejadian itu kuperhatikan tanpa kedua orangtuaku mengetahuinya.