Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Bekas ayam kampus

Gambar
Seorang temanku, namanya Rudy Manoppo, dia menghubungiku di handphone. Dia lagi berada di hotel Menteng di Jalan Gondangdia lama bersama dua orang ceweknya. Memang dia pernah janji padaku mau mengenalkan pacarnya yang namanya Judith itu padaku, dan sekarang dia memintaku datang untuk bertemu dengan mereka malam ini di sana. Dalam perjalanan ke sana aku teringat dengan seorang cewek yang namanya Judith juga. Lengkapnya Judith Monica. Sudah setahun ini kami tidak pernah bertemu lagi, tapi masih sering menghubungi via telepon, terakhir kali aku menghubungi dia waktu ulang tahunnya tanggal 29 September, dan kukirimi dia kado ulangtahun. Dia adalah orang yang pernah begitu kusayangi. Dalam hatiku berharap semoga dia menjadi isteriku. Wajahnya mirip artis Dina Lorenza, tinggi 170 cm, kulitnya sawo matang. Pokoknya semua tentang dia ini oke punya lah. Ibunya orang Jawa, sedangkan bapaknya dari Sulawesi selatan. Dia sendiri sejak lahir sampai besar menetap di Jakarta bersama orangtuanya. Dulun

Bandung lautan birahi

Gambar
Meskipun telah belasan tahun meninggalkan Bandung keterikatanku kepada kota kembang itu tidak begitu saja lepas, terutama setelah kegagalan rumah tanggaku. Dalam setahun aku sempatkan 2-3 kali berkunjung ke Bandung bernostalgia bersama kawan-kawan yang tetap bertahan tinggal disana selepas kuliah. Walaupun kesemrawutan kota Bandung agak mengurangi kenyamanan namun tetap tidak mengurangi keinginanku untuk berkunjung. Banyak perubahan terjadi, Jl. Dago-juga daerah2 yg aku sebut kota lama-Cipaganti, Cihampelas, Setiabudhi, Pasteur dan daerah lainnya yang hancur keasriannya demi "pembangunan" namun ada dua hal yg masih bertahan, makanannya yang enak dan bervariasi dan..wanitanya yang terkenal cantik. "Di Bandung, beberapa kali kita melangkah akan selalu bertemu wanita cantik" anekdot kawan-kawan dan itu hampir sepenuhnya benar. Oktober 1998 dengan kereta Parahyangan siang aku berangkat ke Bandung, liburan "nostalgia" selalu aku lakukan saat weekday menghindari

Baby sitterku sayang

Gambar
Aku adalah seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang mampu di mana papaku sibuk dengan urusan kantornya dan mamaku sibuk dengan arisan dan belanja-belanja. Sementara aku dibesarkan oleh seorang baby sitter yang bernama Marni. Aku panggil dengan Mbak Marni. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1996 saat aku lulus SMP Swasta di Jakarta. Pada waktu itu aku dan kawan-kawanku main ke rumahku, sementara papa dan mama tidak ada di rumah. Adi, Dadang, Abe dan Aponk main ke rumahku, kami berlima sepakat untuk menonton VCD porno yang dibawa oleh Aponk, yang memang kakak iparnya mempunyai usaha penyewaan VCD di rumahnya. Aponk membawa 4 film porno dan kami serius menontonnya. Tanpa diduga Mbak Marni mengintip kami berlima yang sedang menonton, waktu itu usia Mbak Marni 28 tahun dan belum menikah, karena Mbak Marni sejak berumur 20 tahun telah menjadi baby sitterku. Tanpa disadari aku ingin sekali melihat dan melakukan hal-hal seperti di dalam VCD porno yang kutonton bersama dengan teman-teman.

Calon asisten

Gambar
Sudah sejak seminggu yang lalu Lenny sekretarisku mengeluh kalau pekerjaannya sekarang bertambah banyak, karena memang beberapa waktu ini aku membeli beberapa perusahaan baru untuk perluasan bisnisku. Sebagai sekretaris pribadi, maka Lenny harus mengetahui semua permasalahan bisnisku dengan mendetail sehingga dapat dimaklumi bahwa dia agak kerepotan juga menyelesaikan semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Karena dia terus mengeluh, maka aku menyuruh dia untuk mencari asisten untuk membantunya. Lenny sangat gembira karena aku mengijinkannya mencari asisten, tentu saja dia tak akan lupa dengan pesanku bahwa asistennya harus dapat memuaskan aku baik pekerjaannya maupun seksnya. Lenny hanya tertawa waktu mendengar permintaanku itu. Aku juga yakin bahwa tak terlalu sulit untuk mendapatkan sekretaris yang sehebat Lenny luar dalam, karena aku berani membayar sangat mahal untuk pelayanan mereka, namun yang menarik bagiku adalah kesempatan untuk menguji mereka secara langsung. Karena disi

Selamat datang kedewasaan

Gambar
Memang kalau aku ingat masa-masa puber pertama, aku sering tersenyum-senyum sendiri, menertawakan Nafsu seks-ku yang tidak kunjung padam. Bayangkan saja, Dalam sehari bisa 3 s/d 6 kali aku onani. Setiap ada kesempatan pasti langsung aku melakukannya, tidak peduli tempat dan waktu. Melihat paha sedikit, langsung saja senjataku mengeras dan tidak akan tidur jika belum dilepaskan lewat onani. Di sekolah (Waktu itu aku SMP), di rumah, Otakku tidak pernah lepas dari keingintahuan akan artinya seks. Bagaimana nikmatnya berciuman?, Bagaimana nikmatnya mengelus buah dada wanita?, dan bagaimana jika senjataku terbenam di dalam kemaluan wanita? Bagaimana rasanya mengulum puting buah dada?, Bagaimana rasanya menjilati kemaluan wanita? Semua menjadi beban pikiranku dari hari ke hari. Paling pelampiasanku hanyalah membaca buku porno stensilan. Sambil membayangkan pelakunya adalah aku, tanganku dengan terampil melakukan kegiatan mengocok dan mengurut batang senjataku, sampai spermaku keluar. Tapi an

Fotografer amatir

Gambar
Namannya Lia, anak kuliahan di daerah Cihampelas Bandung, itu cewek yang akan dikenalkan Ivan kepadaku. Aku memang minta dicarikan cewek cakep yang dapat dijadikan model untuk latihan fotografi, waktu itu aku lagi hobi berat kegiatan potret memotret. Sejak aku dibelikan Ayah kamera Nikon F4 SLR 35 mm, kemanapun aku pergi benda jimat itu selalu kutenteng, objek apa saja kujepret. Dari botol-botol sampai kereta api, nenek-nenek, orang lalu lalang, gelandangan, pokoknya apapun menjadi sasaran kameraku, kecuali satu. Motret model bugil..! Nah.., yang satu itu aku terobsesi sekali. Kebetulan temanku si Ivan dapat merealisasikan obsesiku itu. Tidak tahu dia kenal dari mana tuh cewek, pokoknya sore ini dia janji mau membawa Lia ke tempat kostku. Tempat kostku telah kusulap menjadi studio dadakan. 2 buah lampu Hensel, 2 buah tripod merk Vanguard dan satu payung reflektor yang sengaja kupinjam dari kampus. Untuk objek pendukung, kuatur sofa di depan screen warna putih polos, Lia akan kusuruh po

Nikmatnya Janda Muda

Gambar
Hi, perkenalkan namaku Tedi, keturunan Tionghoa yang berumur 27 tahun dengan tampang biasa-biasa saja. Dua cerita sebelumnya berjudul Pengalamanku Beronani dan Kenikmatan Oral Sex. Ini adalah ceritaku yang ketiga dan dalam cerita di sini, akan kuceritakan pengalamanku bersenggama dengan janda muda Tionghoa. Peristiwa itu bermula ketika aku berkeinginan untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Pada saat itu, pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasil. Setelah aku menetap di tempat kost-kostan yang baru, aku berkenalan dengan seorang wanita, sebut saja namanya Varia. Usia Varia saat itu baru menginjak 30 tahun dengan status janda Tionghoa beranak satu. Perkenalanku semakin berlanjut. Pada saat itu, aku baru saja habis mandi sore. Aku melihat Varia sedang duduk-duduk di kamarnya sambil nonton TV. Kebetulan, kamarku dan kamarnya bersebelahan. Sehingga memudahkanku untuk mengetahui apa yang diperbuatnya di kamarnya. Dengan hanya mengenakan handuk, aku mencoba menggoda Varia.